Pada suatu ketika, Yang Tercerahkan terlahir sebagai seekor burung puyuh kecil. Walaupun ia memiliki kaki dan sayap yang kecil, ia masih belum bisa berjalan atau pun terbang. Kedua orangtuanya bekerja keras membawakan makanan ke sarang, memberikannya makan dari paruh mereka.
Di belahah dunia itu, sering terjadi kebakaran hutan setiap tahunnya. Kemudian benar saja api mulai muncul pada tahun tertentu itu. Semua burung yang bisa terbang, terbang melarikan diri pada pertanda pertama yaitu asap. Ketika api mulai menyebar, dan semakin mendekat ke sarang bayi burung puyuh, kedua orangtuanya tetap tinggal bersamanya. Akhirnya api pun sudah sangat dekat, dan mereka harus terbang untuk menyelamatkan hidup mereka.
Semua pohon, besar dan kecil, terbakar dan patah dengan suara yang keras. Burung puyuh kecil menyaksikan bahwa semuanya sedang dihancurkan oleh api yang mengamuk di luar kendali. Ia tidak dapat melakukan apa pun untuk menyelamatkan dirinya. Pada saat itu, pikirannya diliputi oleh perasaan tidak berdaya.